Rabu, 29 Juli 2009

Jalan Menuju Tuhan



Program ini merupakan bagian dari sebuah program mengenai 'Jalan Menuju Tuhan Masa Kini' Dimana manusia kian hari kian menghadapi permasalahan yang kompelks. Konflik, perasingan, kecemasan,kecurigaan, kebencian, tekanan hidup yang semakin berat bahkan teror merupakan realitas konkrit yang terus menuerus dihadapai, membuat orang menjadi letih dan putus asa.
Di sini kita akan membicarakan soal meditsi, doa, dan hal-hal yang berubungan erat dengan doa, seperti Cinta, Sukacita, Damai dan Hidup. Program ini akan diwawali dengan Hening,karena setiap jalan menuju Tuhan harus melalui keheningan. Siapa pun juga yang pernah bersatu dengan Tuhan tentu melalui keheningan.
Namun sebenarnya apa yang dimaksud dengan keheningan? Saya akan menjelaskan dengan sebuah kisah sederhana yang ada di Timur. Ada seorang raja yang termashur, dia mendatangi seorang guru spiritual dan berkata, " Saya seorang yang sibuk, tunjukan dengan cara bagaimanasaya dapat bersatu dengan Tuhan. Cukup satu kalimat saja. ''Dan guru itu berkata kepadanya, "Saya akan memberimu satu kata." Kata apa itu?'' tanya sang raja. "Hening," jawab sang guru. "Dan bagaimana saya mencapai keheningan?" tanya raja. "Meditasi", jawab sang guru. Dan raja bertanya ''apa itu meditasi?'' Jawab sang guru, "Hening." Bagaimana saya dapat menemukan Tuhan?'' Jawabnya, "Meditasi''. Dan apa itu meditasi?" Jawabnya "Hening". Hening berarti melampaui kata-kata dan pikiran aktif kita.
Maukah Anda mengalami keheningan yang dimaksud?
Ada tiga hal yang harus Anda Lakukan. Saya akan menjelaskannya dalam program ini. Pertama "mengerti''. Apa yang harus dimengerti? Mengerti bahwa Tuhan tidak seperti ide yang kita miliki tentang-Nya. Misalkan anda belum pernah mencium harumnya bunga mawar sama sekali selama hidup dan anda bertanya, ''Seperti apa aroma mawar itu? dapatkan Anda menjelaskannya? Ayo... coba jelaskan...!"
Jika, kalau anda tidak dapat menjelaskan hal yang sederhana seperti harumnya mawar,bagaimana Anda dapat menjelaskan pengelaman akan Tuhan? Kata apa pun yang digunakan tidak akan cukup. Tuhan benar-benar melampaui itu semua.

Ada seorang mistik besar yang menulis buku
The Cloud of unknowing, sebuah buku kristen yang bagus. Dia berkata ''Kalian ingin tahu tentang Tuhan? Hanya ada satu cara mengenal-Nya,kalian mengetahui-Nya melalui ketidaktahuan.'' Ya.. Anda harus keluar dari ingatan dan pikiran Anda,baru Anda dapat menjangau-Nya dengan hati.

DAMAI

Di awal program saya telah berbicara tentang keheningan, kini saya ingin berbicara tentang damai. Saya akan mengawali dengan sebuah cerita, tentang dua orang biarawan yang sudah hidup selama 40 tahun dan tidak pernah bertengkar walaupun hanya sekali. Seorang dari antara mereka berkata, “ Ah, bagaimana kalau mengenai sepotong roti?” Biarawan pertama berkata, “Ini roti saya.” Biarawan kedua memandang dengan tak berdaya kepdanya dan berkata, “Ya, ambillah!”

Maksud cerita ini adalah bahwa damai tidak perlu dihancurkan oleh pertengkaran atau perkelahian. Apa yang menghancurkan kedamaian? Saya… ini milik saya dan saya tidak mau membaginya dengan orang lain. Ketika seseorang berdikap seperti itu,ketakutan dan egois timbul dalam hatinya dan hatinya menjadi keras. Itulah musuh kedamaian;egois,keras hati. Bayangkan sebuah bangsa,dimana sejumlah orang memiliki tanah yang luas atau jumlah uang atau apa saja, dan mereka berkata, “Kami tidak membaginya dengan orang yang membutuhkan atau siapa saja. “ Baiklah,kita membicarakan soal Anda dan saya. Lihat ke dalam hati Anda. Dapatkah Anda berkata, “ Ya,… ada sejumlah pertengkaran,perkelahian dalam hidup saya,tetapi tidak ada dengki,tidak ada dendam, tidak ada kebencian. “ Dapatkah Anda berkata, “Ya ada penderitaan dan sakit dalam hidup saya, tetapi tidak ada kekacauan dan konflik,juga ada sejumlah besar kegiatan dan tindakan dalm kehidupan saya,tetapi tidak ada ketegangan. “Dapatkah Anda berkata begitu? Kalau dapat, Anda adalah oasis, sumber kedamaian dalam gurun pasir luas di dunia ini. Dan inti doa adalah untuk menyebarkan oasis tersebut kemana-mana. Bagaimana cara kita melakukannya? Kita tidak perlu membicarakanya,kita langsung mengerjakannya. Kita kerjakan saat ini juga. Tutup mata Anda supaya Anda dapat melakukan latihan spiritual yang hanya akan memakan waktu 1 atau 2 menit.

Tutup mata dan simaklah tubuh Anda. Sadari bagaimana rasanya baju menyentuh bahu Anda. Sadari bagaimana tangan Anda,sadari perasaan Anda, sadari perasaan yang ada pada tangan yang menyentuh benda lain atau saling menyentuh. Sadari paha Anda yang menyentuh kursi. Kaki yang menyentuh sepatu atau lantai. Sekali lagi… bahu,punggung,tangan,paha. Sekarang secara perlahan buka mata Anda dan kita akhiri latihan ini.

Nah tentu Anda bertanya, “ Apakah latihan relaksasi ini membawa damai seperti yang kita bicarakan?” Sebenarnya ini bukan latiahan relaksasi, ini latihan kesadsaran. Latihan ini dapat membawa damai, meskipun Anda sukar mempercayainya. Apa yang terjadi pda diri Anda kalau melakukukan latihan ini? Anda akan hadir dalam diri Anda sendiri dan akan merasakan,mengalami bermacam-macam hal, melihat hal-hal yang akan mebuat Anda sangat terkejut.

Latihan yang saya usaulkan ini membawa ke hati Anda,membwa Anda pulang,yaitu kembali ke hati Anda. Anda kembali pada diri Anda sendiri dengan cara yang sangat sederhana. Apa yang Anda lakukan hanyalah berhubung dengan diri Anda sendiri. Itulah yang penting, seperti yang saya katakan, suatu saat Anda akan menemukan segala hal misterius yang akan membawa kedamaian. Hati Anda akan menjadi lembut,ketakutan pun akan hilang,konflik akan berlalu. Tetapi untuk itu semua perlu waktu, tidak ada formulu untuk damai yang instant, Anda harus punya waktu untuk itu.

Baiklah,kalau Anda memang benar-benar tidak punya waktu, saya akan berkompromi dan saya uslulkan Anda lakukan yang berikut ini sepanjang hari. Misalkan Anda sedang berjalan di mana saja, rasakan kaki Anda menyentuh tanah,rasakan hangatnya matahari menyentuh tubuh Anda,dan tiupan angin mengenai wajah anda rasakan, rasakan semuanya dengan kehadiran diri Anda secara total pada saat ini, dan fokuskan segenap pikiran Anda untuk waktu yang saat ini sedang Anda punya. Mudah-mudahan Anda akan merasakan manfaat dari latihan ini.manfaat dari latihan ini, yang pertama, Anda akan berada pada saat ini. Anda akan hadir, hadir saat ini. Ini benar luar biasa. Apakah Anda seorang yang suka lupa di mana menaruh sesuatu. Apakah Anda orang yang selalau tegang dan tergesa-gesa? Apakah Anda orang yang tidak dapat konsentrasi, tidak dapat ingat ya? Ya… Anda perlu latihan agar dapat hadir kembali seperti yang saya katakan.

Latihan ini juga memberikan hal lain lagi, yaitu menolong Anda untuk lebih perlahan. Kecepatan itu hal yang baik, saya tidak menentangnya. “Cepat” itu hal yang luar biasa, tetapi ketika cepat menjadi tergesa-gesa itu racunnya. Orang Jepang punya ungkapan yang menarik; mereka berkata “Hari di mana Anda berhenti melakukan perjalanan. Anda akan tiba. “ Saya menyebutnya, “ Hari dimana Anda tidak tergesa-gesa,Anda akan tiba. “ Hal ini mengingatkan saya pada seorang ayah yang mengiringi anak-anaknya ke museum dan dia berkata, “Ayo cepat, karena kalau kalian melihat pada segala sesuatu,kalian tidak melihat apa-apa!” Ya, begitulah kehidupan, itu semua yang kita lakukan. Seluruh waktu kita gunakan untuk menghemat waktu dan kita kehilangan masa hidup kita.Seperti yang Yesus katakan, “ Kamu mendapatkan dunia,tetapi Kamu kehilangan nyawa.

Kita menyimpan banyak uang di bank,harta berlimpah dan bertebaran dimana-mana,bahkan orang yang susah kita abaikan dan kita menyimpan harta kita rapat-rapat, satu saat ketika kita beralih ke dunia yang lain semuanya tidak ada artinya. Saya tidak bermaksud supaya anda tidak boleh punya uang atau apapun yang Anda miliki. Tuhanpun tidak melarang Anda memiliki uang banyak dan harta berlimpah,namun yang terpenting Anda tidak terikat dengan semuanya itu dan memanfaatkan apa yang Anda punya untuk kemuliaan Tuhan dan menjadi berkat bagi semua orang.

Sebelum saya lanjutkan,saya yakin ada keberatan yang akan Anda ajukan. Anda akan berkata, “Apakah ini latiahan spiritual,apakah ini meditasi?” Benar, latihan spiritual. Anda tahu,ada berjuta-juta orang di Tumur yang hanya mengerjakan ini saja dan tidak mengerjakan yang lain, mereka mencapai spiritualitas yang tinggi. Anda akan berkata, “Apakah ini, doa?” tergantung bagaimana Anda mendifinisikan doa. Kalau doa yang Anda maksud, berbicara kepada Tuhan, semantara Anda sadar akan sensasi tubuh Anda,semantara Anda sadar akan gerakan tubuh Anda ketika Anda berjalan. Tetapi kalau yang Anda maksud dengan doa itu bersatu denganTuhan, ya,.. ini adalah doa. Anda akan menemukan doa dan meditasi dalam latihan sederhana yang saya berikan, menyadari sensasi tubuh Anda, ada manfaat lain dari latihan tersebut,yaitu manfaat spiritual seperti “menerima”,”nalar perspektif”. Anda akan menemukan sendiri hal itu. Saya usulkan kepada Anda yang tidak memiliki kesabaran untuk keuletan untuk melakukan latihan tadi, 2 latihan spiritual; yang pertama yang disebut “menerima” dan yang kedua ‘perspektif”. Bagaimana latihannya? Marilah kita mulai dengan latihan “menerima”. Anda ingat doa, “ Ya Tuhan,berilah kami rahmat untuk mengubah apa yang dapat diubah,menerima apa yang tidak dapat diubah, dan kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaannya.

Banyak hal dalam hidup ini yang tidak dapat kita ubah,kita tidak berdaya,dan kalau kita belajar berkata “ya” pada hal-hal ini,kita akan menemukan kedamaian karena damai ditemukan dalam “ya”. Anda tidak dapat mengubah detik-detik waktu,Anda tidak dapat mengubah kematian oarang yang kita cintai. Sekarng lakukan latihan mengenai ini semua. Hal-hal yang tidak dapat Anda ubah,hadapi masing-masing dan katakan “ya”, karena dengan melakukan itu, Anda mengatakan “ya” kepada Tuhan. Kalau Anda mengalami kesulitan,jangan dipaksakan. Tetapi kalau hati Anda dapat berkata “ya”, Anda mengatakan “ya” pada kehendak Tuhan.

Latihan kedua yang saya usulkan adalah “perspektif”. Apa itu? Pikirkan ketika Anda masih kecil dan begitu melekat pada sesuatu,Anda tidak mau kehilangan dan merasa tidak dapat hidup tanpa itu. Atau pikirkan hal yang tidak Anda sukai,hal yang Anda benci ketika masih anak-anak atau hal yang Anda takuti. Berapa dari ketakutan, dari yang Anda sukai, dan dari yang tidak Anda sukai yang masih bertahan sampai sekarng? Apa yang terjadi dengan semua itu? Mereka berlalu, bukan? Baiklah,latihannya seperti berikut: buat daftar hal-hal yang lekat dengan Anda,Anda tergantung padanya dan tidak mau kehilangannya. Pada setiap hal tersebut katakan:’ Ini pun akan berlalu’. Buatlah juga daftar hal-hal yang tdak Anda sukai, yang Anda benci, Anda tidak tahan dengan hal-hal itu. Pada setiap hal tersebut katakan: ‘Ini pun akan berlalu”.


SUKACITA

Saya telah berbicara tentang damai. Kini saya ingin membicarakan hal yang sangat erat berhubungan dengan damai, yaitu sukacita. Kalimat yang paling sring dikutip dalam literatur kristen adalah kalimat yang diucapkan oleh St. Agustinus yang berbunyi, “ Hati kami diciptakan untuk-Mu, ya, Tuhan dan mereka gelisah sampai mereka menemukan peristirahatan di dalam diri-Mu.” Setiap kali saya mendengar kalimat dari St. Agustinus itu, saya teringat pada kalimat lain yang dibuat populer oleh seorang penyair besar India bernama Kabir. Dia menulis sebuah puisi yang indah yang dimulai dengan kalimat ini, “ Saya tertawa ketika mereka mengatakan bahwa ikan di dalam air kehausan.”

Ambil waktu sejenak untuk menggambarkan hal itu : ikan di dalam air, kehausan. Bagaimana mungkin? Kita, manusia dikelilingi oleh Tuhan dan gelisah. Lihatlah pada ciptaan di sekelilingmu, di mana-mana, pohon-pohon, burung, rumput, hewan. Seluruh ciptaan itu bersukacita. Seluruh ciptaan itu berbahagia. Memang ada penderitaan, ada rasa sakit, ada pertumbuhan, dan penurunan, menjadi tua dan mati. Anda dapat menemukan itu semua pada seluruh ciptaan, tetapi tidak ada kegelisahan, tidak ada ketidakbahagiaan kalau Anda benar-benar mengerti apa artinya kebahagiaan. Hanya manusia yang tidak bahagia, hanya manusia yang kehausan, hanya hati manusia yang gelisah. Aneh bukan?

Apa yang ingin saya jelajahi bersama Anda dalam program ini adalah; mengapa manusia tidak bahagia, dan apa yang harus dilakukan untuk mengubah ketidakbahagiaan itu menjadi sukacita? Mengapa manusia tidak bahagia? Pada garis besarnya hanya ada dua alasan, yaitu

1. Mereka punya ide atau pandangan yang keliru

2. Mereka punya sikap yang keliru.

Mari kita mulai dengan ide atau pandangan keliru kesatu yaitu kebanyakan orang beranggapan bahwa sukcaita berarti berada dalam puncak sensai yang menyenangkan, sedang bersenang-senang. Hal ini disebabkan karena mereka beranggapan bahwa manusia perlu mencari “tonik” atau “stimulan” dan berakhir dengan depresi. “Tonik” yang diperlukan manusia adalah “kehidupan” sejenis tonik yang tahan lama. Itulah pandangan keliru yang pertama. Yang kedua adalah, kita beranggapan bahwa kita dapat mengejar kebahagiaan, kita dapat melakukan sesuatu agar bahagia.

Di Timur ada hal yang disebut ‘kuan’ sebuah latihan spiritual yang dalam. Sebenarnya ini sebuah pertanyaan yang diajukan sang guru kepada murid-muridnya, sebuah pertanyaan yang tidak mempunyai jawaban yang rasional. Misalnya, bagaimana bunyi satu tangan bertepuk, bagaimana bentuk wajahmu sebelum kamu dilahirkan, sejenis itu. Saya akan memberikan sebuah ‘kuan’ sebagai latihan, tanyakan pada dirimu sendiri, “ Apa yang terjadi kalau saya menaggalkan emosi negatif yang saya punyai; rasa salah, kecewa, cemburu, penolakan?’ Kalau Anda tetap diam dengan pertanyaan itu, kalau Anda tetap mempertahankan ‘kuan’ tersebut, tahukah Anda apa yang akan terjadi? Rasa takut akan timbul dalam dirimu, teruskan menanyakan pertanyaan itu. Yang akan terjadi kemudian adalah suatu temuan besar. Saya tidak akan berkata apa-apa lagi soal latihan ini. Saya akan melanjutkan ke pembicaraan berikut yaitu “ Bagaimana kita dapat mencapai kebahagiaan dan sukacita?” Saya akan memberikan empat buah latihan sebagai cara sederhana untuk mencapai sukacita.

Yang pertama; saya tidak akan mengatakannya. Anda terka dari cerita berikut ini : Ada seorang guru Zen Ryokan, yang terkenal. Dia tinggal di kaki bukit dan hidup sangat sederhana. Suatu hari ketika dia tidak di rumah, seorang pencuri masuk ke rumahnya. Pencuri itu tidak menemukan apa-apa. Ketika ia masih di dalam rumah, Ryokan pulang. Pencuri itu tertangkap basah dan Zen Master itu berkata, “ Anda sudah berjalan jauh menemui saya, Anda tidak boleh pergi dengan tangan hampa.” Dia memberikan selimut dan bajunya, serta berkata, “ Ini, ambilah.” Pencuri itu kaget dan sambil membawa pemberian itu dia lari keluar. Setelah pencuri itu pergi, Zen Master itu duduk di pintu pondoknya dan melihat pada bulan yang sangat indah. Dia berpikir; pencuri yang yang malang, kalau saja saya dapat, saya ingin memberikan bulan yang indah ini.

Latihan apa yang diberikan oleh cerita itu? Saya biarkan Anda menerka, nanti saya beri tahu. Latihan ini dan yang sebelumnya, yaitu ‘kuan’ baik sekali manfaatnya untuk jangka panjang.

HIDUP

Saya jadi teringat pada seorang aktor yang berkata kepada kawannya dalam sebuah film yang saya lihat beberapa waktu lalu. Aktor itu berkata, “Anda tahu John, kalau Anda mati, Anda akan mati tanpa pernah hidup.” Ya orang-orang kelihatannya memang hidup, mereka bernapas, mereka makan, mereka bercakap-cakap, berkomunikasi dan bergerak. Tentu saja mereka tidak mati, tetapi apakah mereka hidup? Mereka tidak mati tetapi juga tidak benar-benar hidup. Anda mungkin bertanya, “Apakah saya salah seorang dari mereka?”

Ini ada daftar pemeriksaan atau check list untuk Anda. Benar-benar hidup berarti 3 hal, yaitu : - menjadi dirimu-pada saat ini-dan berada di sini. Mari kita bahas ketiga hal itu.

Hidup berarti menjadi dirimu dalam arti kamu adalah kamu. Kamu hiudp. Anda akan berkata, “ Apakah saya bukan saya? Siapakah saya kalau bukan saya sendiri?” Yah, sangat mungkin Anda bukanlah Anda sendiri.

Hal yang kedua yang Anda perlukan untuk menjadi hidup adalah berada pada saat ini. Apa maksudnya ? Maksudnya bahwa masa lalu itu tidak nyata dan masa depan itu tidak nyata, hidup di masa lalu dan hidup di masa depan berarti mati. Ya memang ada hal-hal indah di masa lalau, dan kita dapat belajar dari pengelaman masa lalu. Masa lalu pun mempengaruhi kita dan membentuk kita. Tetapi itu tidak nyata. Kita harus merencanakan masa depan. Itu baik sekali, tetapi masa depan itu tidak nyata, hanya pengertian yang ada dalam kepala Anda. Selama Anda hidup di masa lalu dan di masa yang akan datang. Anda tidak berada pada saat ini dan tidak ada disini.

Baiklah saya akan memberikan anda sebuah tehnik. Lakukan ini; kalau menarik napas, sadari bahwa kalian sedang menarik napas dan ketika kalian menghembuskan napas sadari kalian sedang menghembuskan napas. Titik.

Yang ketiga yaitu berad di sini. Apa artinya? Ini berarti keluar dari kepala dan masuk ke nurani Anda. Untuk jelasnya keluar dari abstraksi dan kembali pada pengelaman, kelihatannya agak sulit untuk dimengerti.

Ada seorang guru terkenal yang mendapat penerangan budi, dan murid-muridnya bertanya, “Guru, apa artinya penerangan budi itu? Penerangan budi memberi manfaat apa?” Guru itu berkata, “Hmmm, baiklah saya katakan apa yang saya dapat. Ketika saya makan, saya makan, ketika saya melihat, saya melihat, ketika saya mendengar saya mendengar. Itu arti penerangan budi. Murid-muridnya yang terkejut berkata, “Tetapi bukankah semua orang melakukan itu?” Guru itu tertawa dan berkata, “ Kalau semua orang melakukan itu, berarti semua orang mendapat penerangan budi.” Karena sebenarnya jarnag yang melakukan itu, jarang yan ada di sini dan hidup.

ΓΌ Observasi diri Anda sendiri, tanpa menghakimi seperti peneliti yang netral.

Saya akan mengakhiri dengan menyebut keberataan-keberataan yang akan muncul di antara Anda mengenai latihan ini. Anda akan berkata, “ Apakah ini benar-benar doa, karena berdoa adalah berkata-kata kepada Tuhan, tetapi Anda mungkin tidak berbicara tetapi Anda mengatakan banyak hal kepada Tuhan. Bayangkan seorang ibu sedang sakit, dan putrinya membersihkan rumah, menyiapkan makanan, membersihkan kebun. Dia tidak berbicara dengan ibunya, tetapi betapa banyak yang dikatakannya kepada ibunya.


Semoga.


Di sadur dan di ringkas dari source/sumber : Jalan Menuju Tuhan.

Pengarang. Anton Demelo. 2009

***